Thursday, 1 February 2018

Training Cisco Chapter 3 (Alamat IP address)

Assalamualaikum

Teman, kkali ini saya akan mengulas kembali materi training cisco yang telah saya terima hari ini, unntuk itu marilah kita simak penjelasannya di bawah.

A. Pengertian IP address
    IP Address adalah sebuah alamat pada komputer agar komputer bisa saling terhubung dengan komputer lain, IP Address terdiri dari 4 Blok, setiap Blok di isi oleh angka 0 - 255. Contoh IP Address seperti 192.168.100.1 , 10.57.38.223 , ini adalah IPv4.




IP Address Memiliki 2 bagian, yaitu Network ID dan Host ID , contoh 192.168.100.1 , secara default Net ID nya adalah 192.168.100 dan Host ID nya adalah 1, agar komputer bisa saling terhubung , IP yang digunakan Net ID nya harus sama, dan Host ID nya harus berbeda. Agar mudah ngerti, Net ID adalah nama jalan dan Host ID adalah nomor Rumah, jadi Jln. Diponegoro No 3 , jika nama jalan dari beberapa orang sama, maka nomor rumah mereka tidak mungkin sama.

B. Maksud dan Tujuan
    Mengulas kembali materi yang telah didapatkan pada hari ini, lebih tepatnya pada ateri trainig cisco IP address.

C. latar Belakang
    Lebih mendalami tentang IP address dari berbagai referensi yang ada, sehingga saya dapat lebih memahami materinya.

D.Pengulasan Materi
   Seperti yang sudah di jelaskan diatas, IP address adalah alamat jaringan logis  yang mengidentifikasikan host tertentu yang mana alamat ip kini sudah terbagi menjadi dua jenis, yaitu alamat IPV4 dan alamat IPV6.dan saat ini IPV4 digunakan dan dikonfigurasi untuk kartu antar muka jaringan . struktur IPV4 ini terdiri dari 32 bit biner yang dikelompokkan menjadi 4 byte/oktet  dengan penulisan alamat menggunakan angka desimal bertitik. berikut beberapa kelas yang ada pada IPV4 :
KELAS A , pada kelas A 8 bit pertama adalah network Id, dan 24 bit selanjutnya adalah host Id, kelas A meiliki network Id dari 0 sampai 127.

KELAS B , pada kelas B 16 bit pertama adalah network Id, dan 16 bit selanjutnya adalah host Id, kelas B memiliki network id dari 128 sampai 191

KELAS C, pada kelas C 24 bit pertama adalah network Id, dan 8 bit selanjutnya adalah host Id, kelas C memiliki network id dari 192 sampai 223

KELAS D, IP kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu penggunaan aplikasi secara bersama-sama oleh beberapa komputer, dan IP yang bisa digunakan adalah 224.0.0.0 – 239.255.255.255

KELAS E,  memiliki range dari 240.0.0.0 – 254.255.255.255, IP ini digunakan untuk eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP address di masa yang akan datang.

     Untuk pengalamatan IP yang ada, kita menggunakan dua metode yaitu pengalamatan IP secara statis dan dinamis. Pangalamatan IP statis adalah pengalamata ip yang menghasruskan administrator jaringan untuk memasukkan ip secara manual kepada semua host di jaringannya. untuk itu pengalamatan jenis ini lebih cocok digunakan pada jaringan yang tidak terlalu luas. kemudian pengalamatan ip secara dinamis adalah pengalamatan ip yang dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan fitur DHCP server, dengan adanya fitur tersebut admin jaringan tidak akan repot-repot lagi untuk melakukan pengalamatan ip secara manual. berikut beberapa kriteria dari pengalamata IP static dan dynamic :
Alamat IPv4 statis :
  • Host, seperti server dan printer, yang membutuhkan alamat tertentu
  • Bisa memakan waktu dan rawan kesalahan
  • Perlu untuk mempertahankan daftar alamat IPv4 yang akurat
Alamat IPv4 Dinamis
  • Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) memungkinkan penugasan otomatis untuk menangani informasi
  • Metode penugasan pilihan untuk jaringan besar
  • Alamat IP dapat dialokasikan kembali saat tersedia 

     Untuk memanipulasi agar alamat IPV4 tidak mudah habis di jaringan internet maka dikembangkanlah sistem subneting IP address yang Pada dasarnya merupakan sebuah aktivitas jaringan komputer untuk mengambil bit-bit dari bagian host sebuah alamat IP yang kemudian akan di reserve atau disimpan, yang nantinya akan digunakan untuk mendefinisikan alamat subnet. 
Konsekuensinya adalah semakin sedikit jumlah bit untuk host. Jadi semakin banyakjumkah subnet, semakin sedikit jumlah bit yang tersedia untuk mendefinisikan hostbit. ada dua macam/jenis subnetting, yaitu :
      Classfull
Classful secara sederhana dapat diartikan "dengan kelas" atau "menggunakan kelas". Jika dikaitkan dengan pengalamatan IP, pengalamatan IP classful dapat diartikan menjadi "pengalamatan IP berdasarkan kelas". Pengalamatan dengan metode ini ada pada pengalamatan IPv4 yang dibagi menjadi kelas A, B, C, D, dan E. Pengalokasian host pada jaringan dengan menggunakan sebuah subnet mask yang sama, biasanya menggunakan protocol RIPv1 dan IGRP, dimana protocol ini tidak mempunyai field   untuk menyimpan informasi subnet sehingga informasi-informasi subnet tidak dikirimkan.
Classfull juga merupakan metode pembagian IP address berdasarkan kelas dimana IP address (yang berjumlah sekitar 4 milyar) dibagi kedalam lima kelas yakni:
Address kelasA
1 bit pertama IP Address-nya“0”
Address kelas B
2 bit pertama IP Address-nya“10”
Address kelas C
3 bit pertama IP Address-nya“110”
Address kelas D
4 bit pertama IP Address-nya“1110”
Address kelas E
4 bit pertama IP Address-nya“1111”
Kelemahan dari classful routing protocols ialah tak dapat men-suport VLSM.
Classless
Classless secara sederhana dapat diartikan "tanpa kelas" atau "tidak menggunakan kelas". Jika dikaitkan dengan pengalamatan IP, pengalamatan IP classless dapat diartikan menjadi "pengalamatan IP tanpa mengenal kelas" dengan cara menggunakan Classless-Inter Domain Rouing (CIDR) atau juga dapat dikenal dengan istilah panjang prefiks. Format pengalamatannya adalah dengan memberi tanda slash (/) di belakang alamat IP kemudian diikuti dengan variabel panjang prefiks. Pengalokasian host/IP yang dapat menggunakan subnet mask yang berbeda, yang didukung oleh routing protocol (RIPv2, OSPF, dan EIGRP) yang dapat memberikan informasi subnet, sehingga dapat menghemat sejumlah alamat host/IP.
Metode classless addressing (pengalamatan tanpa kelas) saat ini mulai banyak diterapkan, yakni dengan pengalokasian IP Address dalam notasi Classless Inter Domain Routing(CIDR). Istilah lain yang digunakan untuk menyebut bagian IP address yang menunjuk suatu jaringan secara lebih spesifik, disebut juga denganNetwork Prefix. Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP Address digunakan tanda garis miring (Slash)“/”, diikuti dengan angka yang menunjukan panjang network prefix ini dalam bit.
      Contoh: 192.168.0.0/24 
E. Kesimpulan
    Pengalamatan IP address adalah suatu pengalamatan yang sangat dibutuhkan di jaringan internet, dengan semakin banyaknya perangkat yang terhubung maka alamat IPv4 kini sudah menispis, meskipun sudah dilakukan metode subnetting tetap saja jumlah alamat ip akan terus berkurang. oleh karena itu sekarang sudah mulai muncul beberapa perangkat yang menggunakan alamt baru yang dinamakan alamat IPV6.
F. Referensi

Waalaikumsalam.Wr.Wb

No comments:

Post a Comment

cara Instalasi Paket VoIP (Voice over Internet Protocol) Di Server Debian

1.     Pertama cek interface jaringan pada server debian, dengan cara mengetik perintah ”dmesg | grep –i eth” , jika aktif tampilanya sep...